Ban dan Roda
Materi Ban dan roda terdiri dari
beberapa bagian yaitu: (a) mengidentifikasi konstruksi jenis roda, (b)
melepas roda-roda, (c) pemeriksaan roda, dan (d) memasang roda.Roda
dapat dibagi menjadi pelek dan ban. Pelek roda dan ban ini pada manusia
dapat diumpamakan sebagai kaki dan sepatu. Roda meluncur disepanjang
jalan sambil memikul berat kendaraan. Ban berfungsi meredam
kejutan-kejutan yang ditimbulkan oleh keadaan permukaan jalan dan
mencegah kejutan ini berpindah ke body.
Roda
dapat dibagi menjadi pelek dan ban. Pelek roda dapat dibedakan menurut
metode pembuatan dan bahannya yaitu baja press dan campuran besi tuang (cast light alloy).Menurut
standard industri Jepang (JIS), pelek dibagi menjadi 6 kategori sebagai
berikut : Divided Type Rim, Drop Center Rim, Wide Drop Center Rim, Semi
Drop Center Rim, Flat Base Rim.Ban berfungsi untuk menahan seluruh
berat kendaraan, memindahkan gaya gerak dan gaya pengereman kendaraan ke
jalan, dan juga mengontrol start, akselerasi, deselerasi, pengereman
dan berbelok, juga mengurangi kejutan yang disebabkan oleh permukaan
jalan yang tidak beraturan. Macam-macam pola tread : Rib, Lug, Rib –
Lug, dan Block. Menurut konstruksinya, ban dikelompokkan sebagai berikut
: ban bias-ply (cross-ply tire), ban radial-ply dan ban belted bias. Menurut caranya menyimpan udara : ban dengan ban dalam (Tubed) dan ban tanpa ban dalam (Tubeless).
a). Melepas kedua roda pada permukaan/ lantai yang rata.
b). Gunakan alat (kunci roda) sesuai dengan fungsinya.
c). Sebelum didongkrak sebaiknya mur-mur roda dikendorkan terlebih dahulu.
d). Perhatikan benar-benar semua spesifikasi momen pengencangan baut. Gunakan selalu kunci momen.
e). Pada saat mendongkrak dan menopang
kendaraan, hendaknya berhati-hati. Tempatkan dongkrak dan penopang pada
lokasi yang benar.
f). Apabila yang diangkat hanya bagian depan atau belakang saja, ganjal-lah roda demi keselamatan.
g). Setelah kendaraan didongkrak, jangan
lupa menopangnya. Adalah sangat berbahaya; mengerjakan perbaikan dengan
kendaraan diangkat tanpa penopang, walau hanya untuk pekerjaan yang
kecil dan sebentar sekalipun.
2). Prosedur Melepas Roda (Roda Depan)
a). Posisikan kendaraan pada tempat yang rata. Jangan lupa berilah pengganjal pada roda belakang.
b). Bukalah tutup roda dan kendorkan
sedikit mur-mur pengikat baut roda (hanya dikendorkan sedikit saja,
tidak sampai lepas) dengan kunci roda berlawanan arah jarum jam.
c). Dongkrak mobil dan naikkan as depan
kemudian ditopang dengan jack stand pada bagian yang aman di dekat roda
yang akan dilepas.
d). Bukalah kap hub dengan menggunakan obeng ( – ).
e). Lepaskan mur-mur pengikat baut roda dengan menggunakan kunci roda.
f). Lepaskan roda dari baut pengikatnya dengan menarik secara perlahan.
g). Lakukan pemeriksaan dan diskusikan
mengenai kondisi roda, kemungkinan penyebab kerusakan, kemungkinan
perbaikan serta kemungkinan akibat jika kerusakan terjadi dan dibiarkan!
h). Lakukan pemasangan kembali komponen-komponen yang dibongkar secara efektif dan efisien! (kebalikan dari langkah pelepasan).
Aerodinamika
AERODINAMIKA
Aerodinamika diambil dari kata Aero dan
Dinamika yang bisa diartikan udara dan perubahan gerak dan bisa juga
ditarik sebuah pengertian yaitu suatu perubahan gerak dari suatu benda
akibat dari hambatan udara ketika benda tersebut melaju dengan kencang.
Benda yang dimaksud diatas dapat berupa kendaran bermotor
(mobil,truk,bis maupun motor) yang sangat terkait hubungannya dengan
perkembangan aerodinamika sekarang ini. Adapun hal-hal yang berkaitan
dengan aerodinamika adalah kecepatan kendaraan dan hambatan udara ketika
kendaraan itu melaju.
Aerodinamika berasal dari dua buah kata yaitu aero yang
berarti bagian dari udara atau ilmu keudaraan dan dinamika yang berarti
cabang ilmu alam yang menyelidiki benda-benda bergerak serta gaya yang
menyebabkan gerakan- gerakan tersebut. Aero berasal dari bahasa Yunani
yang berarti udara, dan Dinamika yang diartikan kekuatan atau tenaga.
Jadi Aerodinamika dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan mengenai
akibat-akibat yang ditimbulkan udara atau gas-gas lain yang bergerak.
Dalam Aerodinamika dikenal beberapa gaya
yang bekerja pada sebuah benda dan lebih spesifik lagi pada mobil
seperti dikemukakan oleh Djoeli Satrijo(1999;53).
“Tahanan Aerodinamika, gaya angkat
aerodinamik , dan momen angguk aerodinamik memiliki pengaruh yang
bermakna pada unjuk kendaraan pada kecepatan sedang dan tinggi.
Peningkatan penekanan pada penghematan bahan bakar dan pada penghematan
energi telah memacu keterkaitan baru dalam memperbaiki unjuk kerja aero
dinamika pada jalan raya”.
Aerodinamika hanya berlaku pada
kendaraan-kendaraan yang mencapai kecepatan diatas 80 km/ jam saja,
seperti yang diterapkan pada mobil sedan, formula 1, moto gp. Untuk
kendaraan-kendaraan yang kecepatannya dibawah 80 km/ jam aerodinamis
tidak begitu diperhatikan, seperti pada mobil-mobil keluarga, mobil land
rover dan sejenisnya. Pada kendaraan yang mempunyai kecepatan diatas 80
km/jam faktor aerodinamis digunakan untuk mengoptimalkan kecepatannya
disamping unjuk performa mesin juga berpengaruh .
Untuk mempelajari lebih lanjut silakan click AERODINAMIKA
Sistem Pendingin
Menurut
neraca panas, pada motor bakar hanya akan diperoleh sekitar 25 persen
hasil pembakaran bakar yang dapat diubah menjadi energi mekanik.
Sebagian besar panas akan keluar melalui gas buang (kira-kira 34
persen), melalui sistem pendinginan (kira-kira 32 persen) dan sisanya
akan melalui kerugian pemompaan dan gesekan.
Berdasarkan neraca panas di atas maka
fungsi pendinginan pada motor menjadi penting, karena panas yang akan
terserap oleh sistem pendinginan dapat mencapai 32 persen.
Bila mesin tidak didinginkan akan terjadi pemanasan yang lebih (overheating) dan akan mengakibatkan gangguan- gangguan sebagai berikut:
a) Bahan akan lunak pada suhu tinggi.
Contoh: torak yang terbuat dari logam paduan aluminium akan kehilangan
kekuatannya (kira-kira sepertiganya) pada suhu tinggi (300ºC), bagian
atas torak akan berubah bentuk atau bahkan mencair.
b) Ruang bebas (clearance)
antara komponen yang saling bergerak menjadi terhalang bila terjadi
pemuaian karena panas berlebihan. Misalnya torak akan memuai lebih besar
(karena terbuat dari paduan aluminium) daripada blok silinder (yang
terbuat dari besi tuang) sehingga gerakan torak menjadi macet.
c) Terjadi tegangan termal, yaitu
tegangan yang dihasilkan oleh perubahan suhu. Misalnya cincin torak yang
patah, torak yang macet karena adanya tegangan tersebut.
d) Pelumas lebih mudah rusak oleh karena
panas yang berlebihan. Jika suhu naik sampai 250 ºC pada alur cincin,
pelumas berubah menjadi karbon dan cincin torak akan macet sehingga
tidak berfungsi dengan baik, atau cincin macet (ring stick).
Pada suhu 500 ºC pelumas berubah menjadi hitam, sifat pelumasannya
turun, torak akan macet sekalipun masih mempunyai ruang bebas.
e) Pembakaran tidak normal. Motor bensin cenderung untuk terjadi ketukan (knocking).
Sebaliknya bila motor terlalu dingin akan terjadi masalah, yaitu:
a) Pada motor bensin bahan bakar akan
sukar menguap dan campuran udara bahan bakar m,enjadi gemuk. Hal ini
menyebabkan pembakaran menjadi tidak sempurna.
b) Pada motor diesel bila udara yang
dikompresi dingin akan mengeluarkan asap putih dan menimbulkan ketukan
dan motor tidak mudah dihidupkan.
c) Kalau pelumas terlalu kental, akan mengakibatkan motor mendapat tambahan tekanan
d) Uap yang terkandung dalam gas pembakaran akan terkondensasi pada suhu kira-kira 50 ºC
::::> Macam Sistem Pendinginan
a) Sistem Pendinginan Udarab) Sistem Pendinginan Air
Motor Diesel
Mesin/motor diesel (diesel engine) merupakan salah satu bentuk motor pembakaran dalam (internal combustion engine) di samping motor bensin dan turbin gas. Motor diesel disebut dengan motor penyalaan kompresi (compression ignition engine) karena
penyalaan bahan bakarnya diakibatkan oleh suhu kompresi udara dalam
ruang bakar. Dilain pihak motor bensin disebut motor penyalaan busi (spark ignition engine) karena penyalaan bahan bakar diakibatkan oleh percikan bunga api listrik dari busi.
Cara pembakaran dan pengatomisasian (atomizing)
bahan bakar pada motor diesel tidak sama dengan motor bensin. Pada
motor bensin campuran bahan bakar dan udara melelui karburator
dimasukkan ke dalam silinder dan dibakar oleh nyala listrik dari busi.
Pada motor diesel yang diisap oleh torak dan dimasukkan ke dalam ruang
bakar hanya udara, yang selanjutnya udara tersebut dikompresikan sampai
mencapai suhu dan tekanan yang tinggi. Beberapa saat sebelum torak
mencapai titik mati atas (TMA) bahan bakar solar diinjeksikan ke dalam
ruang bakar. Dengan suhu dan tekanan udara dalam silinder yang cukup
tinggi maka partikel-partikel bahan bakar akan menyala dengan sendirinya
sehingga membentuk proses pembakaran. Agar bahan bakar solar dapat
terbakar sendiri, maka diperlukan rasio kompresi 15-22 dan suhu udara
kompresi kira-kira 600ºC.
Meskipun untuk motor diesel tidak
diperlukan sistem pengapian seperti halnya pada motor bensin, namun
dalam motor diesel diperlukan sistem injeksi bahan bakar yang berupa
pompa injeksi (injection pump) dan pengabut (injector) serta perlengkapan bantu lain. Bahan bakar yang disemprotkan harus mempunyai sifat dapat terbakar sendiri (self ignition).
Kopling
Kopling
dan komponen pengoperasiannya yang akan dibahas disini adalah yang
dipergunakan pada kendaraan bermotor khususnya untuk kendaraan ringan,
yaitu sepeda motor, sedan dan mobil penumpang. Kopling dan komponen
pengoperasiannya merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga dari
sebuah kendaraan, yaitu sistem yang berfungsi memindahkan tenaga dari
sumber tenaga (mesin) ke roda ken-daraan (pemakai/penggunaan tenaga).
Pemindahan tenaga dari mesin kesistem
penggerak pada kendaraan, tentunya diperlukan suatu proses yang halus
tanpa adanya kejutan, yang menyebabkan ketidak nyamanan bagi pengendara
dan penumpang. Di samping itu, kejutan juga dapat menyebabkan terjadinya
kerusakan pada bagian mesin.
Sistem pemindah tenaga secara garis besar
terdiri dari Unit kopling, transmisi, defrensial, poros dan roda
kendaraan. Sementara Posisi unit kopling dan komponennya (Clutch Assembly),
terletak pada ujung paling depan dari sistem pemindah tenaga pada
kendaraan. Sesuai dengan fungsinya, yaitu untuk memutus dan
menghubungkan, unit kopling memutus dan menghubungkan aliran
daya/gerak/momen dari mesin ke sistem pemindah tenaga. Dengan adanya
kopling, maka saat tidak diperlukan tenaga gerak, maka tidak perlu harus
mematikan sumber gerak (mesin).
Transmisi
manual dan komponen-komponennya yang akan dibahas di sini adalah yang
dipergunakan pada kendaraan bermotor. Transmisi manual dan
komponen-komponennya merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga dari
sebuah kendaraan, yaitu sistem yang berfungsi mengatur tingkat kecepatan
dalam proses pemindahan tenaga dari sumber tenaga (mesin) ke roda
kendaraan (pemakai tenaga).
Sistem pemindah tenaga secara garis besar
terdiri dari Unit kopling, transmisi, defrensial, poros dan roda
kendaraan. Sementara Posisi transmisi manual dan komponennya, terletak
pada ujung depan sesudah unit kopling dari sistem pemindah tenaga pada
kendaraan. Fungsi transmisi adalah untuk mengatur perbedaan putaran
antara putaran mesin (memalui unit kopling) dengan putaran poros yang
keluar dari transmisi. Pengaturan putara ini dimaksudkan agar kendaraan
mampu bergerak sesuai dengan beban dan kecepatan kendaraan.
Cara Kerja Fuel Injection Pump Tipe VE Pada Motor Diesel
Sistem
bahan bakar merupakan sistem mayor dalam mesin diesel kendaraan ringan.
Efisiensi kerjanya tergantung pada sejumlah komponen-komponen pelengkap
yang bekerja mengontrol kecepatan dan performa mesin pengapian
kompresi. Sistem ini bertanggungjawab atas pengaturan penyaluran bahan
bakar diesel ke silinder mesin tergantung pada input katup penggerak
maupun beban mesin. Jadi sistem ini mengontrol kecepatan mesin. Agar
diperoleh kerja mesin yang efisien diperlukan penservisan, perbaikan dan
diagnosa kerusakan yang tepat. Oleh sebab itu diperlukan pengetahuan
yang baik mengenai kerja sistem bahan bakar diesel.
untuk mempelajari lebih lengkap tentang sistem bahan bakar disel, silakan klick Sistem Bahan Bakar Disel
Overhaul Engine
Engine
adalah salah satu komponen utama pada kendaraan selain sistem
kelistrikan dan chasis serta body. Berikut ini akan kita bahas masalah
engine dan bagian-bagianya. Materi ini berisi tentang bagian-bagian atau
komponen yang terdapat pada engine. Kami juga menyertakan beberapa
langkah overhaul engine. Bagi para pemula materi berikut cocok untuk
dipelajari karena dilengkapi juga dengan evaluasi, sehingga memudahkan
untuk mengetahui kemampuan dan pemahaman pembaca setelah mempelajari
materi berikut.
Sepeda Motor
Sepeda Motor
Sepeda
motor terdiri dari beberapa komponen dasar. Bagaikan kita manusia, kita
terdiri atas beberapa bagian, antara lain bagian rangka, pencernaan,
pengatur siskulasi darah, panca indera dan lain sebagainya. Maka sepeda
motorpun juga seperti itu, ada bagian-bagian yang membangunnya sehingga
ia menjadi sebuah sepeda motor. Secara kelompok besar maka komponen
dasar sepeda motor terbagi atas:
1. Sistem mesin
2. Sistem kelistrikan
3. Rangka/chassis
Masing-masing komponen dasar tersebut terbagi lagi menjadi beberapa bagian pengelompokkan kearah penggunaan, perawatan dan pemeliharaan yang lebih khusus.
1. Sistem mesin
2. Sistem kelistrikan
3. Rangka/chassis
Masing-masing komponen dasar tersebut terbagi lagi menjadi beberapa bagian pengelompokkan kearah penggunaan, perawatan dan pemeliharaan yang lebih khusus.
Pelumas (oli)
Minyak Pelumas
Sistem
pelumasan dalam kendaraan meliputi semua sistem yang memerlukan fluida
pelumas sebagai media pelumas ataupun penerus tekanan/gaya yaitu
pelumasan mesin, pelumasan gear/roda gigi (transmisi/differensial).
Sedangkan pelumasan yang sekaligus sebagai media perantara tenaga/gaya
tekan meliputi pelumasan transmisi otomatis (ATF), pelumasan power
steering, pelumasan rem hydrolis. Sistem pelumasan adalah salah satu
sistem yang sangat penting dalam kendaraan, dalam pembahasan modul
kegiatan belajar 1 ini dibatasi hanya pada sistem pelumasan mesin.
Pengertian Dasar Motor Bakar
Motor bakar adalah pesawat pengerak mula yang mengubah tenaga kimia bahan bakar menjadi tenaga panas ( kalor ) dengan jalan pembakaran, panas tersebut selanjutnya di rubah menjadi tenaga mekanik (gerak). Untuk mempelajari lebih lanjut, klick di bawah ini.
KARBURATOR
Fungsi karburator adalah untuk mengatur campuran udara dan bahan bakar menjadi bentuk yang mudah terbakar (kabut).
MOTOR STARTER
A. Pengertian Sistem Starter
Sistem starter adalah bagian dari sistem
pada kendaraan untuk memberikan putaran awal bagi engine agar dapat
menjalankan siklus kerjanya. Dengan memutar fly wheel, engine
mendapat putaran awal dan selanjutnya dapat bekerja memberikan putaran
dengan sendirinya melalui siklus pembakaran pada ruang bakar.
B. Fungsi Motor Starter
Mesin kendaraan tidak dapat hidup dengan
sendirinya tanpa adanya alat penggerak tenaga dari luar sebagai
penggerak awal terjadinya proses pada motor bakar. Sistem stater pada
motor bakar dipasangkan berfungsi sebagai penggerak awal sehingga mesin
dapat melakukan proses pembakaran didalam ruang bakar. Motor stater
sebagai penggerak mula harus dapat mengatasi tahanam-tahanan motor
misalnya :
- Tekanan kompresi
- Gesekan pada semua bagian yang bergerak
- Hambatan dari minyak pelumas , sewaktu masih dingin kekentalannya.