Kamis, 24 Mei 2012

Ban dan Roda

Materi Ban dan roda terdiri dari beberapa bagian yaitu: (a) mengidentifikasi konstruksi jenis roda, (b) melepas roda-roda, (c) pemeriksaan roda, dan (d) memasang roda.Roda dapat dibagi menjadi pelek dan ban. Pelek roda dan ban ini pada manusia dapat diumpamakan sebagai kaki dan sepatu. Roda meluncur disepanjang jalan sambil memikul berat kendaraan. Ban berfungsi meredam kejutan-kejutan yang ditimbulkan oleh keadaan permukaan jalan dan mencegah kejutan ini berpindah ke body.
 
Roda dapat dibagi menjadi pelek dan ban. Pelek roda dapat dibedakan menurut metode pembuatan dan bahannya yaitu baja press dan campuran besi tuang (cast light alloy).Menurut standard industri Jepang (JIS), pelek dibagi menjadi 6 kategori sebagai berikut : Divided Type Rim, Drop Center Rim, Wide Drop Center Rim, Semi Drop Center Rim, Flat Base Rim.Ban berfungsi untuk menahan seluruh berat kendaraan, memindahkan gaya gerak dan gaya pengereman kendaraan ke jalan, dan juga mengontrol start, akselerasi, deselerasi, pengereman dan berbelok, juga mengurangi kejutan yang disebabkan oleh permukaan jalan yang tidak beraturan. Macam-macam pola tread : Rib, Lug, Rib – Lug, dan Block. Menurut konstruksinya, ban dikelompokkan sebagai berikut : ban bias-ply (cross-ply tire), ban radial-ply dan ban belted bias. Menurut caranya menyimpan udara : ban dengan ban dalam (Tubed) dan ban tanpa ban dalam (Tubeless).
1).  Sebelum melepas roda, perlu diperhatikan keselamatan kerja sebagai berikut :
a).  Melepas kedua roda pada permukaan/ lantai yang rata.
b).  Gunakan alat (kunci roda) sesuai dengan fungsinya.
c).   Sebelum didongkrak sebaiknya mur-mur roda dikendorkan terlebih dahulu.
d).  Perhatikan benar-benar semua spesifikasi momen pengencangan baut. Gunakan selalu kunci momen.
e).  Pada saat mendongkrak dan menopang kendaraan, hendaknya berhati-hati. Tempatkan dongkrak dan penopang pada lokasi yang benar.
f).   Apabila yang diangkat hanya bagian depan atau belakang saja, ganjal-lah roda demi keselamatan.
g).  Setelah kendaraan didongkrak, jangan lupa menopangnya. Adalah sangat berbahaya; mengerjakan perbaikan dengan kendaraan diangkat tanpa penopang, walau hanya untuk pekerjaan yang kecil dan sebentar sekalipun.
2).  Prosedur Melepas Roda (Roda Depan)
a).  Posisikan kendaraan pada tempat yang rata. Jangan lupa berilah pengganjal pada roda belakang.
b).  Bukalah tutup roda dan kendorkan sedikit mur-mur pengikat baut roda (hanya dikendorkan sedikit saja, tidak sampai lepas) dengan kunci roda berlawanan arah jarum jam.
c).   Dongkrak mobil dan naikkan as depan kemudian ditopang dengan jack stand pada bagian yang aman di dekat roda yang akan dilepas.
d).  Bukalah kap hub dengan menggunakan obeng ( – ).
e).  Lepaskan mur-mur pengikat baut roda dengan menggunakan kunci roda.
f).   Lepaskan roda dari baut pengikatnya dengan menarik secara perlahan.
g).  Lakukan pemeriksaan dan diskusikan mengenai kondisi roda, kemungkinan penyebab kerusakan, kemungkinan perbaikan serta kemungkinan akibat jika kerusakan terjadi dan dibiarkan!
h).  Lakukan pemasangan kembali komponen-komponen yang dibongkar secara efektif dan efisien! (kebalikan dari langkah pelepasan).

Aerodinamika

AERODINAMIKA


Aerodinamika diambil dari kata Aero dan Dinamika yang bisa diartikan udara dan perubahan gerak dan bisa juga ditarik sebuah pengertian yaitu suatu perubahan gerak dari suatu benda akibat dari hambatan udara ketika benda tersebut melaju dengan kencang. Benda yang dimaksud diatas dapat berupa kendaran bermotor (mobil,truk,bis maupun motor) yang sangat terkait hubungannya dengan perkembangan aerodinamika sekarang ini. Adapun hal-hal yang berkaitan dengan aerodinamika adalah kecepatan kendaraan dan hambatan udara ketika kendaraan itu melaju.
Aerodinamika berasal dari dua buah kata yaitu aero yang berarti bagian dari udara atau ilmu keudaraan dan dinamika yang berarti cabang ilmu alam yang menyelidiki benda-benda bergerak serta gaya yang menyebabkan gerakan- gerakan tersebut. Aero berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara, dan Dinamika yang diartikan kekuatan atau tenaga. Jadi Aerodinamika dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan mengenai akibat-akibat yang ditimbulkan udara atau gas-gas lain yang bergerak.
Dalam Aerodinamika dikenal beberapa gaya yang bekerja pada sebuah benda dan lebih spesifik lagi pada mobil seperti dikemukakan oleh Djoeli Satrijo(1999;53).
“Tahanan Aerodinamika, gaya angkat aerodinamik , dan momen angguk aerodinamik  memiliki pengaruh yang bermakna pada unjuk kendaraan pada kecepatan sedang dan tinggi. Peningkatan penekanan  pada penghematan bahan bakar dan pada penghematan energi telah memacu keterkaitan baru dalam memperbaiki unjuk kerja aero dinamika pada jalan raya”.
Aerodinamika hanya berlaku pada kendaraan-kendaraan yang mencapai kecepatan diatas 80 km/ jam saja, seperti yang diterapkan pada mobil sedan, formula 1, moto gp. Untuk kendaraan-kendaraan yang kecepatannya dibawah 80 km/ jam aerodinamis tidak begitu diperhatikan, seperti pada mobil-mobil keluarga, mobil land rover dan sejenisnya. Pada kendaraan yang mempunyai kecepatan diatas 80 km/jam faktor aerodinamis digunakan untuk mengoptimalkan kecepatannya disamping unjuk performa mesin juga berpengaruh .
Untuk mempelajari lebih lanjut silakan click AERODINAMIKA

Sistem Pendingin

 
Menurut neraca panas, pada motor bakar hanya akan diperoleh sekitar 25 persen hasil pembakaran bakar yang dapat diubah menjadi energi mekanik. Sebagian besar panas akan keluar melalui gas buang (kira-kira 34 persen), melalui sistem pendinginan (kira-kira 32 persen) dan sisanya akan melalui kerugian pemompaan dan gesekan.
Berdasarkan neraca panas di atas maka fungsi pendinginan pada motor menjadi penting, karena panas yang akan terserap oleh sistem pendinginan dapat mencapai 32 persen.
Bila mesin tidak didinginkan akan terjadi pemanasan yang lebih (overheating) dan akan mengakibatkan gangguan- gangguan sebagai berikut:
a)  Bahan akan lunak pada suhu tinggi. Contoh: torak yang terbuat dari logam paduan aluminium akan kehilangan kekuatannya (kira-kira sepertiganya) pada suhu tinggi (300ºC), bagian atas torak akan berubah bentuk atau bahkan mencair.
b)  Ruang bebas (clearance) antara komponen yang saling bergerak menjadi terhalang bila terjadi pemuaian karena panas berlebihan. Misalnya torak akan memuai lebih besar (karena terbuat dari paduan aluminium) daripada blok silinder (yang terbuat dari besi tuang)  sehingga gerakan torak menjadi macet.
c)  Terjadi tegangan termal, yaitu tegangan yang dihasilkan oleh perubahan suhu. Misalnya cincin torak yang patah, torak yang macet karena adanya tegangan tersebut.
d)  Pelumas lebih mudah rusak oleh karena panas yang berlebihan. Jika suhu naik sampai 250 ºC pada alur cincin, pelumas berubah menjadi karbon dan cincin torak akan macet sehingga tidak berfungsi dengan baik, atau cincin macet (ring stick). Pada suhu 500  ºC pelumas berubah menjadi hitam, sifat pelumasannya turun, torak akan macet sekalipun masih mempunyai ruang bebas.
e)  Pembakaran tidak normal. Motor bensin cenderung untuk terjadi ketukan (knocking).

Sebaliknya bila motor terlalu dingin akan terjadi masalah, yaitu:
a)  Pada motor bensin bahan bakar akan sukar menguap dan campuran udara bahan bakar m,enjadi gemuk. Hal ini menyebabkan pembakaran menjadi tidak sempurna.
b)  Pada motor diesel bila udara yang dikompresi dingin akan mengeluarkan asap putih dan menimbulkan ketukan dan motor tidak mudah dihidupkan.
c)  Kalau pelumas terlalu kental, akan mengakibatkan motor mendapat tambahan tekanan
d)  Uap yang terkandung dalam gas pembakaran akan terkondensasi pada suhu kira-kira 50 ºC
::::> Macam Sistem Pendinginan
a)    Sistem Pendinginan Udara
b)  Sistem Pendinginan Air

Motor Diesel

Mesin/motor diesel (diesel engine) merupakan salah satu bentuk motor pembakaran dalam (internal combustion engine) di samping motor bensin dan turbin gas. Motor diesel disebut dengan motor penyalaan kompresi (compression ignition engine) karena penyalaan bahan bakarnya diakibatkan oleh suhu kompresi udara dalam ruang bakar. Dilain pihak motor bensin disebut motor penyalaan busi (spark ignition engine) karena penyalaan bahan bakar diakibatkan oleh percikan bunga api listrik dari busi.
Cara pembakaran dan pengatomisasian (atomizing) bahan bakar pada motor diesel tidak sama dengan motor bensin.  Pada motor bensin campuran bahan bakar dan udara melelui karburator dimasukkan ke dalam silinder dan dibakar oleh nyala listrik dari busi. Pada motor diesel yang diisap oleh torak dan dimasukkan ke dalam ruang bakar hanya udara, yang selanjutnya udara tersebut dikompresikan sampai mencapai suhu dan tekanan yang tinggi. Beberapa saat sebelum torak mencapai titik mati atas (TMA) bahan bakar solar diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Dengan suhu dan tekanan udara dalam silinder yang cukup tinggi maka partikel-partikel bahan bakar akan menyala dengan sendirinya sehingga membentuk proses pembakaran. Agar bahan bakar solar dapat terbakar sendiri, maka diperlukan rasio kompresi 15-22 dan suhu udara kompresi kira-kira 600ºC.
Meskipun untuk motor diesel tidak diperlukan sistem pengapian seperti halnya pada motor bensin, namun dalam motor diesel diperlukan sistem injeksi bahan bakar yang berupa pompa injeksi (injection pump) dan pengabut (injector) serta perlengkapan bantu lain. Bahan bakar yang disemprotkan harus mempunyai sifat dapat terbakar sendiri (self ignition).

Kopling

Kopling dan komponen pengoperasiannya yang akan dibahas disini adalah yang dipergunakan pada kendaraan bermotor khususnya untuk kendaraan ringan, yaitu sepeda motor, sedan dan mobil penumpang. Kopling dan komponen pengoperasiannya merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan, yaitu sistem yang berfungsi memindahkan tenaga dari sumber tenaga (mesin) ke roda ken-daraan (pemakai/penggunaan tenaga).
Pemindahan tenaga dari mesin kesistem penggerak pada kendaraan, tentunya diperlukan suatu proses yang halus tanpa adanya kejutan, yang menyebabkan ketidak nyamanan bagi pengendara dan penumpang. Di samping itu, kejutan juga dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada bagian mesin.
Sistem pemindah tenaga secara garis besar terdiri dari Unit kopling, transmisi, defrensial, poros dan roda kendaraan. Sementara Posisi unit kopling dan komponennya (Clutch Assembly), terletak pada ujung paling depan dari sistem pemindah tenaga pada kendaraan. Sesuai dengan fungsinya, yaitu untuk memutus dan menghubungkan, unit kopling memutus dan menghubungkan aliran daya/gerak/momen dari mesin ke sistem pemindah tenaga. Dengan adanya kopling, maka saat tidak diperlukan tenaga gerak, maka tidak perlu harus mematikan sumber gerak (mesin).

Transmisi Manual

 
 
Transmisi manual dan komponen-komponennya yang akan dibahas di sini adalah yang dipergunakan pada kendaraan bermotor. Transmisi manual dan komponen-komponennya merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan, yaitu sistem yang berfungsi mengatur tingkat kecepatan dalam proses pemindahan tenaga dari sumber tenaga (mesin) ke roda kendaraan (pemakai tenaga).
Sistem pemindah tenaga secara garis besar terdiri dari Unit kopling, transmisi, defrensial, poros dan roda kendaraan. Sementara Posisi transmisi manual dan komponennya, terletak pada ujung depan sesudah unit kopling dari sistem pemindah tenaga pada kendaraan. Fungsi transmisi adalah untuk mengatur perbedaan putaran antara putaran mesin (memalui unit kopling) dengan putaran poros yang keluar dari transmisi. Pengaturan putara ini dimaksudkan agar kendaraan mampu bergerak sesuai dengan beban dan kecepatan kendaraan.

Cara Kerja Fuel Injection Pump Tipe VE Pada Motor Diesel

Sistem bahan bakar merupakan sistem mayor dalam mesin diesel kendaraan ringan. Efisiensi kerjanya tergantung pada sejumlah komponen-komponen pelengkap yang bekerja mengontrol kecepatan dan performa mesin pengapian kompresi. Sistem ini bertanggungjawab atas pengaturan penyaluran bahan bakar diesel ke silinder mesin tergantung pada input katup penggerak maupun beban mesin. Jadi sistem ini mengontrol kecepatan mesin. Agar diperoleh kerja mesin yang efisien diperlukan penservisan, perbaikan dan diagnosa kerusakan yang tepat. Oleh sebab itu diperlukan pengetahuan yang baik mengenai kerja sistem bahan bakar diesel.
untuk mempelajari lebih lengkap tentang sistem bahan bakar disel, silakan klick Sistem Bahan Bakar Disel

Overhaul Engine

Engine adalah salah satu komponen utama pada kendaraan selain sistem kelistrikan dan chasis serta body. Berikut ini akan kita bahas masalah engine dan bagian-bagianya. Materi ini berisi tentang bagian-bagian atau komponen yang terdapat pada engine. Kami juga menyertakan beberapa langkah overhaul engine. Bagi para pemula materi berikut cocok untuk dipelajari karena dilengkapi juga dengan evaluasi, sehingga memudahkan untuk mengetahui kemampuan dan pemahaman pembaca setelah mempelajari materi berikut.

Sepeda Motor

 
Sepeda motor terdiri dari beberapa komponen dasar. Bagaikan kita manusia, kita terdiri atas beberapa bagian, antara lain bagian rangka, pencernaan, pengatur siskulasi darah, panca indera dan lain sebagainya. Maka sepeda motorpun juga seperti itu, ada bagian-bagian yang membangunnya sehingga ia menjadi sebuah sepeda motor. Secara kelompok besar maka komponen dasar sepeda motor terbagi atas:
1. Sistem mesin
2. Sistem kelistrikan
3. Rangka/chassis
Masing-masing komponen dasar tersebut terbagi lagi menjadi beberapa bagian pengelompokkan kearah penggunaan, perawatan dan pemeliharaan yang lebih khusus.

Pelumas (oli)

Sistem pelumasan dalam kendaraan meliputi semua sistem yang memerlukan fluida pelumas sebagai media pelumas ataupun penerus tekanan/gaya yaitu pelumasan mesin, pelumasan gear/roda gigi (transmisi/differensial). Sedangkan  pelumasan yang sekaligus sebagai media perantara tenaga/gaya tekan meliputi pelumasan transmisi otomatis (ATF), pelumasan power steering, pelumasan rem hydrolis. Sistem pelumasan adalah salah satu sistem yang sangat penting dalam kendaraan, dalam pembahasan modul kegiatan belajar 1 ini dibatasi hanya pada sistem pelumasan mesin.

Pengertian Dasar Motor Bakar


Motor bakar adalah pesawat pengerak mula yang mengubah tenaga kimia bahan bakar menjadi tenaga panas ( kalor ) dengan jalan pembakaran, panas tersebut selanjutnya di rubah menjadi tenaga mekanik (gerak). Untuk mempelajari lebih lanjut, klick di bawah ini.

KARBURATOR

Perawatan Karburator
Fungsi karburator adalah untuk mengatur campuran udara dan bahan bakar menjadi bentuk yang mudah terbakar (kabut).

MOTOR STARTER

A.  Pengertian Sistem Starter
Sistem starter adalah bagian dari sistem pada kendaraan untuk memberikan putaran awal bagi engine agar dapat menjalankan siklus kerjanya. Dengan memutar fly wheel, engine mendapat putaran awal dan selanjutnya dapat bekerja memberikan putaran dengan sendirinya melalui siklus pembakaran pada ruang bakar.
B.  Fungsi Motor Starter
Mesin kendaraan tidak dapat hidup dengan sendirinya tanpa adanya alat penggerak tenaga dari luar sebagai penggerak awal terjadinya proses pada motor bakar. Sistem stater pada motor bakar dipasangkan berfungsi sebagai penggerak awal sehingga mesin dapat melakukan proses pembakaran didalam ruang bakar. Motor stater sebagai penggerak mula harus dapat mengatasi tahanam-tahanan motor misalnya :
-      Tekanan kompresi
-      Gesekan pada semua bagian yang bergerak
-      Hambatan dari minyak pelumas , sewaktu masih dingin kekentalannya.

Minggu, 29 April 2012

Mesin 2 Tak dan 4 Tak

Cara Kerja Mesin 2 dan 4 Langkah

Cara Kerja Mesin 2 tak






1. Langkah penghisapan dan pembuangan
a) Torak bergerak dari TMA ke TMB.
b) Pada saat saluran bilas masih tertutup oleh torak, di dalam bak engkol terjadi kompresi terhadap campuran bensin dan udara.
c) Diatas torak, gas sisa pembakaran dari hasil pembakaran sebelumnya sudah mulai terbuang keluar melalui saluran buang.
d) Saat saluran bilas sudah terbuka, campuran bensin dengan udara mengalir melalui saluran, dan saluran bilas terus masuk ke dalam ruang bakar.

2. Langkah kompresi dan pembakaran
a) Torak bergerak dari TMB ke TMA.
b) Saluran bilas dan buang tertutup, terjadi langkah kompresi, dan setelah mencapi tekanan tinggi busi memercikan bunga api listrik untuk membakar campuran bensin dengan udara tadi
c) Pada sst yang bersamaan juga dibawah ( didalam bak engkolmesin ) bahan bakar yang baru masuk ke dalam bak mesin melalui saluran masuk.









Cara Kerja Mesin 4 tak




Mari kita bahas satu persatu siklus kerja mesin 4 tak
1. Langkah Isap (Induction)
Pada langkah isap, piston bergerak dari TMA (Titik Mati Atas) menuju TMB (Titik Mati Bawah). Klep inlet membuka hingga piston melewati TMB. Klep inlet membuka untuk membiarkan campuran udara dan bahan bakar dari karburator masuk ke dalam silinder untuk selanjutnya dikompresi.
2. Langkah Kompresi (Compression)
Piston bergerak dari TMB menuju TMA. Pada langkah ini, kedua klep (isap dan buang) dalam posisi tertutup. Gerakan piston menuju TMA menekan campuran udara dan bahan bakar yang tadi diisap ke dalam silinder.
3. Langkah Usaha (Power)
Sebelum piston mencapai TMA, busi memercikkan bunga api dan terciptalah ledakan pembakaran. Akibat tekanan ledakan ini, piston bergerak menuju TMB setelah melewati TMA. inilah yang dinamakan langkah usaha.
4. Langkah buang (Exhaust)
Piston bergerak dari TMA menuju TMB setelah menerima ledakan bahan bakar di kepala silinder. Klep buang membuka sebelum piston mencapai TMB. Klep buang membuka untuk memberi kesempatan gas sisa pembakaran keluar ke udara bebas melalui knalpot.



Senin, 26 Maret 2012

Sistem Transmisi

Sistem Transmisi Speed 5


Tuas pemindah kecepatan (5 kecepatan) pada Mazda Protege.
Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi untuk konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda untuk diteruskan ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih bertenaga, atau sebaliknya.
Contoh transmisi 5-kecepatan pada rpm mesin 4.400
Gir nomor Rasio gir RPM pada
poros keluar transmisi
1 3.769 1.167
2 2.049 2.147
3 1.457 3.020
4 1.000 4.400
5 0.838 5.251
Torsi tertinggi suatu mesin umumnya terjadi pada sekitar pertengahan dari batas putaran mesin yang diijinkan, sedangkan kendaraan memerlukan torsi tertinggi pada saat mulai bergerak. Selain itu, kendaraan yang berjalan pada jalan yang mendaki memerlukan torsi yang lebih tinggi dibandingkan mobil yang berjalan pada jalan yang mendatar. Kendaraan yang berjalan dengan kecepatan rendah memerlukan torsi yang lebih tinggi dibandingkan kecepatan tinggi. Dengan kondisi operasi yang berbeda-beda tersebut maka diperlukan sistem transmisi agar kebutuhan tenaga dapat dipenuhi oleh mesin.